Untuk Pria
foto by gdubrak.com |
SEMESTER 1 – 2
Menjadi mahasiswa adalah impian
para pendaftar yang menyerahkan lembar – lembar pendaftaran yang telah diisi
dengan penuh cinta dan kasih. Banyak hal baru dapat diceritakan, banyak hal
baru dapat dirasakan. Termasuk tentang cinta.
Ini adalah fase dimana seorang
mahasiswa masih malu – malu macan untuk terbuka dalam bersosialisasi, juga
dalam urusan bercinta. Pada fase ini, keyword-nya
adalah
“SIAPA SIH GUE”
Ini berdasar pada statusnya yang
masih baru dalam lingkungan kampus dan interaksi sosial yang masih terbatas
dengan pola pikir “anak – anak”
SEMESTER 3 – 5
Inilah fase yang sangat indah
dalam masa cinta mahasiswi. Betapa tidak, dalam
fase ini mereka dengan segala kesibukan dan aktifitasnya, memiliki barganing dengan pria – pria yang
mencoba untuk menjalin kedekatan. Mereka punya standar yang bisa dibilang harga
mati. Jika tak memenuhi salah satu kriteria dari yang ditentukan, mereka tidak
segan untuk mengeliminasi.
Keyword pada fase ini adalah “SIAPA SIH LO?”
SEMESTER > 6
Sudah menjadi seorang “tua” dalam
lingkungan kampus membuat mahasiswi juga bersikap “dewasa”. Biasanya sifat
keibuan mereka lebih mendominasi daripada ego yang selama ini menjadi ratu pada
setiap keputusan, sikap, dan tindakan.
Kesadaran diri bahwa mereka sudah
menjelang akhir dari sebuah perjalan, mengharuskan setiap pribadi dan keputusan
yang diambil lebih dari sekedar bijaksana. Namun hal tersebut berbanding
terbalik dengan kisah cinta mereka. Apa mereka tidak bijak?
Mereka justru lebih bijak dalam
soal ini. Mereka lebih menggunakan logika ketimbangemosi
yang selama ini lebih mendominasi diri wanita pada umumnya. Standar yang tinggi
mereka sesuaikan dengan kebutuhan, bukan tidak mungkin mereka menurunkan standar yang sudah tersusun
rapi dalam AD/ART pribadi masing – masing.
“SIAPA AJA BOLEH” ini adalah Top Keyword dari semua fase
NB :
Narasumber adalah Dosen Kampus 3 Perguruan Tinggi Swasta yang
berlokasi di daerah Landungsari Kota – Malang
Oleh : admin
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk berkomentar. Saya tunggu kabar kamu, selanjutnya.
Saya Hisyam Suratin, salam.