Membedakan Malamnya
Mahasiswa dengan Yang Lain.
Disadari atau
tidak, menjadi seorang mahasiswa adalah keputusan berani seseorang dalam
hidupnya. Menyandang gelar “maha” bukan perkara ringan. Terlebih, paradigma
tentang seorang mahasiswa yang dianggap memiliki kemampuan dan pola pikir yang
lebih modern.
Namun fakta
tak selalu bersahabat. Dalam proses merah gelar sarjana itu, seorang mahasiswa
selalu disibukkan dengan satu hal bernama tugas. Dulu saat masih sekolah lebih
dikenal dengan PR (Pekerjaan Rumah). Sekarang, bahasanya saja yang diperhalus. Selain
itu juga karena tak semua mahasiswa tinggal di rumah, banyak yang dikosan. Bahkan
tak jarang yang menyebut diri mereka aktivis lebih sering tinggal di kantor
sekertariat atau di pos security karena saking
cintanya dengan kampus.
Nah selain itu, sebagai seorang mahasiswa, malam merupakan waktu terindah untuk mengerjakan tugas. Selain mengingat kenangan mantan. Ya.. mantan selalu menjadi sebuah istilah yang indah untuk disebut. Meskipun belum pernah pacaran. Bisa saja mantan gebetan atau mantan sahabat dekat (walau berharap lebih).
Nah selain itu, sebagai seorang mahasiswa, malam merupakan waktu terindah untuk mengerjakan tugas. Selain mengingat kenangan mantan. Ya.. mantan selalu menjadi sebuah istilah yang indah untuk disebut. Meskipun belum pernah pacaran. Bisa saja mantan gebetan atau mantan sahabat dekat (walau berharap lebih).
Dan inilah
saat yang menentukan untuk memperjelas perbedaan kita dengan pelajar lain,
seperti anak SMA apalagi SD. Biasanya, mereka mengerjakan PR dan jam 9 malam
sudah harus tidur. Karena tak ingin dianggap sama, mahasiswa secara non-formal mendeklarasikan bahwa malam bagi mahasiswa
adalah waktu untuk tugas. Setelah waktu untuk keluarga dan segenap kenangan
mantan.
“Kita bukan
anak SD, jadi inilah yang membedakan kita dengan mereka” tutur seorang
mahasiswa dengan kantung mata indah sembari gosok gigi setelah minum susu.
Selain itu,
Dodi Kusmardi (21), mahasiswa yang tidak ingin disebutkan inisialnya ini
menuturkan bahwa kebutuhan internet bagi seorang mahasiswa adalah hal yang
paling mendasarinya. Di Indonesia, pihak provider sudah mengikat kontrak dengan
sesepuh mahasiswa setiap kampus bahwa jam malam / tengah malam adalah hak penuh
mahasiswa. Jadi, mereka mempermurah biaya atau memberi bonus paket internet
lebih di waktu yang sudah disepakati itu.
“Bukan
karena dimalam hari lebih murah dan koneksinya lebih cepat. Tapi karena kontrak
yang telah disepakati” tegas Dodi yang kali ini sudah mengenakan piamanya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk berkomentar. Saya tunggu kabar kamu, selanjutnya.
Saya Hisyam Suratin, salam.