10/30/08

Rintih


Hatiku hancur, nyawaku pergi
Berpikir masa depan penuh arti

Coba lari tapi tak mampu



Apakah aku mati?

Apakah detak jantungku berhenti?

Apakah masih bisa berdiri?

Aku tak mengerti,



Dunia sepi, tak bersuara

Tak ada suara tetes embun

Apalagi suara jengkrik di malam hari

Tak ada lagi, semua mati

           

Tuhan

Cobaan apalagi yang kau beri

Aku sudah letih terus begini

Aku tak sanggup pikul beban ini



Tuhan

Beri aku mukjizat

Untuk kaki rapuh ini



Malang, 25 oktober 2008

No comments:

Post a Comment

Terima kasih untuk berkomentar. Saya tunggu kabar kamu, selanjutnya.

Saya Hisyam Suratin, salam.